SOCIAL NETWORK
Facebook (full) : yolandd pongayouw
Facebook II : yolandd pongayouw II
Twitter : @yolanddefg
:))
Selengkapnya...
| at 05.52
Facebook (full) : yolandd pongayouw
Facebook II : yolandd pongayouw II
Twitter : @yolanddefg
:))
Selengkapnya...
| at 21.48
.#octoberwish semua yang terbaik ada didalamku
.#octoberwish semoga nilai MID bagus semua.. AMINN ;*
Welcome October 2010, Goodbye September 2010 :)
Oktober tahun ini, bakalan dimulai dengan MID SEMESTER pada tanggal 4 oktober..
semoga nilainya bagus semua.. AMINN :*
kemudian bakalan ulang tahun akunya :**
wish me all the best ;)
hahayyy :))
by : yolandd ;))
Selengkapnya...
| at 21.31
SD saya suka BANGET sama IPA..
SMP pun begitu..
Tapi sejak SMA ?
Rasanya kayak masuk telinga kiri keluar telinga kanan -_-
mungkin karena SD sama SMP masih IPA TERPADU kali ya..
hahahhaha =D
Tapi SMA..
-Fisika
-Kimia
-Biologi
Semua lajak saja -_-
kalau ditanya bagusan dan enakan IPA TERPADU atau IPA *PECAH-PECAH* (?)
ya, lebih bagusan IPA *PECAH-PECAH* (?) sih..
lebih masuk keotak yang rata-rata air ini.
tapi kalau enakan ?
ya enakan IPA TERPADU lah..
singkat, padat, dan jelas..
hahaha =D
semua ada kelebihannyalah..
:)
by : yolandd ;)
:* GBU
Selengkapnya...
| at 07.57
Pelajaran B. Indonesia..
Kembalilah si 13 suku kata mencari eksis didepan guru..
Kali ini baca puisi dia laksanakan..
Dia membaca seperti seorang puitisi, tapi bagi saya seperti kuda kesurupan kebelet kawin -_-"
ckckckck !!
Seperti judul puisi yang dia bacakan "PALSU"
Muka dan sifatnya si 13 suku kata sungguh "PALSU"
Mukanya seperti dibeli di toko klontong "PALSU"
Sifatnya keturunan dari koruptor "PALSU"
Semuanya "PALSU"
Dia belum mendengar saya membaca puisi, semuanya pingsan sebelum saya mulai -__-"
Oh pliss 13 suku kata !
Tunjukan muka dan sifat aslimu didepan guru..
Jangan yang "PALSU"
Kamu mencari eksis dengan cara lebay, bahkan alay !
By : Yolandd ;)
Selengkapnya...
| at 07.45
Topi kupluk bukan lagi hal luar biasa deh buat anak-anak sekarang..
Sejak Alm. Mbah Surip lahirpun udah ada *X* hahahha =D *ngacoo*
Tapi hari ini kelas beda dengan kehadiran si kupluk putih..
Ntah mengapa mereka membawa si kupluk putih ke sekolah dan bersangkutan dikepala mereka secara bergantian..
Ingin eksiskah ? seperti Alm. Mbah Surip ?
Ntahlah..
Sementara anak sekolah lain gak pernah sibuk dengan kupluk itu, mereka malah sibuk dengan topi sekolahan yang bisa dibilang *BIASA*
Si kupluk putih sedang eksisnya dikelas bersama pasangannya yaitu “KACAMATA DOCHI PWG” -__-
By : Yolandd yang gak pernah mencoba si kupluk putih
Selengkapnya...
| at 07.23
Pelajaran pertama hari selasa adalah olahraga.. main kasti dulu so pasti :)
Panas buat emosi waktu salah satu kawan tertangkap lawan..
Jadi, kebawa waktu pelajaran berikutnya -_-
Jadwal yang saya terima adalah "PELAJARAN KE3 ADALAH SENI BUDAYA"
Apakah yang terjadi ? Mr. Pemarah datang dan berkata..
"Ini pelajaran sayakan ?"
"Bukan Mr. ! Ini pelajaran (sebut saja Bu. A) Bu. A !" elak kelas kami.. tentu kami jujur sesuai jadwal yang telah kami terima dong ?? tapi, Mr. tak mau kalah juga..
"Ini Jam saya !" muka merah padam bercampur kulit hitamnya itu langsung membuka tas dan mengambil jadwal yang dia terima dari pihak sekolah "Ini jam saya ! benarkan ?" sambil menunjuk jadwal yang sudah di stabilo kuning untuk pelajarannya..
"Tapi Mr. ! yang kami tahu ini pelajaran seni budaya !" siswa tak kalah meledak-ledak.
"Pokoknya ini jam saya !" kata Mr. tak mau kalah seperti anak kecil yang mau diambil permennya -_-
Bu. A datang.. "Ini jam saya Pak.." dengan santainya :) (slow saja ya bu :**)
"Loh ini jam saya.." tak mau kalah *LAGI*
"Pak, ini jadwal saya.." (santai ya bu) smoochh :*
"Oh, yasudahlah.." Bondan banget -__-
Mr. Pemarah keluar dari kelas saya yang super simple itu..
selang setengah jam...
Mr. Pemarah datang kembali dengan muka penuh kemenangan..
"Ini jam saya ! saya benarkan ? Bereskan semua ! mulai pelajaran saya sekarang. Saya minta Bu. A untuk konfirmasi ini !"
"Pak.." Bu. A datang santaiiii sekalii *smoochh lagi buu :**
"Bu ! ini sudah diganti 3x ! jadi, sekarang pelajaran saya !" gak santaii banget si Mr. -_-
"Oh, Iya.." Bu. A keluar..
(Rupanya, jadwal sudah diganti 3x tanpa konfirmasi kepada Bu. A.. huhuhu :()
Udahlah Mr. ! sisa 15 menit ko -___-" *kesall sekali* bejek-bejek bisa kali hahahah =DD
Saya suka gaya anda Bu. A :* kissed hahahah =D
Lebih santai lagi ya Mr. :)
By : Yolandd :))
GBU :*
Selengkapnya...
| at 05.38
“Nin, ayo antar aku pulang ! masa aku pulang malam lagi ?” keluhku karena Nina terlalu lama memilih kaset PC.
“Sabar ah Din. Masih jam 8 kok.” Ucap Nina santai.
“Nina, Nina…. Katamu masih ? ya ampun, nanti aku kena marah loh.” Kataku makin tidak sabar.
“Yah, dinda ! jahat amat sih. Ya, udah, kita pulang saja.” Kata Nina menyerah.
“Nah, gitu dong.” Kataku semangat.
Kebetulan rumahku dan rumah Nina berdekatan. Jadi, kami selalu pergi bersama. Tapi, hari ini kami tidak melewati jalan yang seperti biasa. Kami lewat jalan pintas karena sudah larut malam.
“Kamu tahu jalan ini ? aku gak yakin deh.” Kataku ngeri karena disekitarnya terlalu sepi.
“Yakinlah din. Kakakku selalu lewat jalan ini denganku kalau sedang terburu-buru !” kata Nina meyakinkan. Aku hanya bisa menelan air ludahku. Baru kali ini, aku melihat jalan seperti ini !
Karena terlalu takut, rasanya perjalanan ini terlalu jauh buatku. Tiba-tiba, Nina bengong melihat rumah tua yang tak terurus lagi. Aku tidak tahu mengapa dia bengong, maklum aku tak pernah lewat jalan ini.
“Dinda, coba lihat deh itu rumah.” Kata Nina.
“Emangnya kenapa ? rumah tua yang tak teruruskan itu biasa ?” ucapku.
“Aduh Din ! kamu sih, gak pernah lewat jalan ini. Kalo gak salah, ini kuburan !” kata Nina.
“Ah, jangan nakut-nakutin aku seperti itu dong !” ucapku takut.
“Lupakan deh ! nanti aku cek lagi.” Kata Nina sambil menambah kelajuan motornya.
3 menit kemudian, aku sampai dirumahku. Seperti biasa, aku meledek Nina.
“Makasih, Jek ! berapa nih bayarannya ?” ucapku sambil tersenyum.
“Selalu tuh.” Jawab Nina. Aku hanya tersenyum, gak mungkin Nina marah. Soalnya, aku udah setiap hari meledeknya.
“Hati-hati Nin !” Sahutku.
“Gak perlu hati-hati. Cuma dua rumah kok.” Jawab Nina.
“Ye, Cuma 2 rumah pun perlu hati-hati.” Kataku. Nina Cuma mengangguk tanda mengalah.
Dinda pun masuk kerumah. Tanpa ucapan permisi atau katakan ‘aku pulang’ pun tidak ada, Dinda langsung menyerobot masuk kekamarnya. Dia begitu capek, hingga malam pun berlalu.
Besok paginya, saat bangun tidur, Dinda langsung mengambil HPnya di atas meja.
‘Nin, hari ini jalan lagi ya. Terserah mau kemana, ketempat jualan PC pun boleh. Asalkan, nanti pas pulang temankan aku ke Toko Buka ya.’. Sms pun terkirim ke Nina.
‘Maunya ! tapi, gak apalah. Aku jemput ya Din.’. Dinda tersenyum membacanya dan langsung pergi ke kamar mandi.
‘Din, aku udah didepan rumahmu nih. Cepatan donk keluarnya’
Dengan wajah segar, Dinda keluar. Nina tersenyum, karena tak biasanya seperti itu.
“Aduh, kenapa Din ? Senang banget !” Kata Nina.
“Ya, iyalah. Walaupun hanya libur 1 hari, musti dinikmatin donk !” Jelas Dinda, “Ayo, langsung aja”
Karena pengen cepat. Nina pun melewati jalan pintas yang tadi malam dia lewati bersama Dinda. Dinda gelagapan.
“Ah, Nina ! Lewat jalan ini lagi !” Kata Dinda tidak setuju.
“Ckckckck, jangan takut Din. Aku juga mau mastikan sesuatu !” Kata Nina tak mau kalah.
“Iya deh., terserah “ ucap Dinda pasrah.
Tak lama kemudian, terlihatlah sebuah tanah penuh dengan kuburan yang nggak terurus . Rasa aneh pun datang. Jelas donk, anehkan kalau malam tanah itu sebuah rumah dan siang kuburan ?
“Tuhkan Din ! ini tanah tuh kuburan. Tapi, kok bisa ya ? apa kita salah lihat ?”Ucap Nina meyakinkan.
“Hmm, iya ya Nin. Kok bisa ya ? tapi, masa sih kita salah lihat ? jelas-jelas rumah segede itu, masa gak kelihatan ?”kata Dinda.
Mereka pun terus melanjutkan perjalanan. Ditengah jalan mereka bertemu Ocha.
“Wah, mau kemana Cha ?” Tanya Dinda.
“Ke Toko Jual PC. Kalian mau kemana ?” Tanya Ocha kembali.
“Wah, sama donk. Kita sama-sama aja” ajak Nina.
“Ayo.. ayo !” kata Ocha semangat.
Wah, kebetulan banget ada Ocha ! Pulang, bisa ngetes mata nih ! hohoho !!
Sesampainya di Toko PC……
“Wah, keren nih ! Book ah..” Ucap Nina.
“Nin, aku kesana ya. Mau lihat-lihat DVD, siapa tahu ada yang nyentol dihati…” Kata Dinda.
“Sileh, bu..” Kata Nina sambil sibuk memilih PC.
“Eh, Din.. mau kemana ?” Tanya Ocha.
“Eh, mau ke toko sebelah. Lihat-lihat DVD.” Jawab Dinda.
“ohh..” Ucap Ocha.
Selang beberapa menit…..
“Pulang yo… aku capek nih… “ Kata Dinda sambil menenteng sebungkusan DVD.
“Ya, udah..” Jawab Nina, dan kemudian berbisik “Uji mata yo Din !”
“Gila ! mau gak dia ?” Balas Dinda.
“Ah, gampanglah itu.” Kata Nina santai.
“Ya udah.” Ucap Dinda.
“Cha, mau gak ikut kami tes mata ?” Kata Nina.
“Hah ? Tes mata ? mines tuh mata ?” Kata Ocha.
“Ih, bukan mines neng ! Pokoknya ikut deh, nanti di jalan aku ceritakan deh.” Janji Nina.
“Mmm….. Ya udah.” Kata Ocha bingung.
Akhirnya pun mereka pergi ke jalan aneh itu, sambil menceritakan yang sebenarnya terjadi.
“Din, ceritakan ke Ocha dong.” Kata Nina yang serius bawa motornya.
“Oh, Oke.” Kata Dinda setuju, “Gini loh Cha. Kemarin, aku sama Nina lewat jalan pintas tuh malam-malam. Lihat ada rumah tua. Terus kata Nina, kalo gak salah tempat itu kuburan yang nggak keurus gitu. Eh, rupanya benar. Nah, aku sama Nina mau kamu buat tes mata nih, mata kami yang error atau memang benar tuh !”
Ocha berhenti seketika……..
“Eh, Cha.. kok berhenti ? ayo, bentar lagi nyampe nih.”Kata Nina.
“Ah, kalian nih ! yang benar saja ! mana ada tempat yang kayak gitu.” Kata Ocha mengelak.
“Aduh Cha… tolong dong !” Pinta Dinda.
“Ya udah.” Ocha mengalah.
Mereka meneruskan perjalanan mereka. Akhirnya mereka pun sampai.
“Cha, nih kuburankan ?” Tanya Nina memastikan.
“Eh, iya. Tapi mana rumah tuanya ? aku jadi penasaran.” Kata Ocha terkejut.
“Hohoho, samalah, aku juga !” Kata Dinda.
“Eh, tuh ada rumah ! Tanya yo !” Tunjuk Ocha.
“Mmm, gak usah dulu Cha ! kita belum memastikan malamnya.” Elak Nina.
“Oh iya. Nanti malam aku jemput kalian ya !” Kata Ocha.
“Oke. Kami pulang dulu ya !” Kata Nina sambil menghidupkan motornya.
“Iya.” Ucap Ocha dan melaju.
“Berarti mata kita gak error Nin !” Kata Dinda.
“Huh, untunglah.” Syukur Nina.
Siang pun berganti malam. Nina dan Dinda sudah bersiap-siap. Tak lama kemudian Ocha pun datang.
“Ayo !” Kata Ocha melaju ke jalan pintas. Nina dan Dinda pun mengikuti dari belakang.
“Astaga ! Nih dunia aneh banget ya ? kok jadi gini sih ????” Ocha kebingungan.
“Uh, serem nih. Pulang yo.” Kata Dinda.
“Ah, Dinda ! baru juga nyampe. Sabar Napa ?” Kata Nina.
“Nin… Nin….. Tuh, kok ada sesuatu ya ? serem banget ! Nin, Jangan-jangan itu HANTU !” Kata Dinda merinding dan menutup wajahnya dengan jaket.
Nina dan Ocha pun penasaran dengan apa yang dikatakan Dinda.
“AAAAAAAAAAA !!!!!!!!!!!!!!!!! HA-HA-HANTU !!!!!” Kata Ocha dan Nina kompak sambil menghidupkan motornya masing-masing dan melaju cepat meninggalkan jalan pintas itu.
Dinda melihat seorang owok berbaju putih dengan wajah yang seram berada didekat pintu rumah tua tersebut.
“Tuhkan Nin ! aku gak mau kesitu lagi ! Kapok !” Kata Dinda ngambek. Ocha dan Nina diam saja.
“Kalo gitu, satu-satunya jalan Cuma bertanya kerumah yang didekat rumah tua itu !” Kata Nina.
“Ya, udah tunggu apa lagi !” Kata Ocha langsung melaju. Sampailah mereka kerumah yang berada didekat rumah tua tersebut.
“Permisi.. Permisi.” Kata Nina sambil mengetok pintu. Keluarlah seorang Kakek yang sudah tua.
“Mmm, ada apa yang eneng-eneng ini datang malam-malam begini ?” Tanya Kakek itu lembut.
“Gini kek, Kami mau bertanya… Apa benar tanah ini, paginya kuburan dan malamnya rumah tua ini ?”Kata Nina sambil menunjuk kerumah tua.
“Wah, eneng udah tahu ya ? memang begini. Ini tanah udah keramat.” Jelas Kakek tua tersebut.
“Lalu, kok saya lihat ada seorang lelaki yang berada didekat rumah tersebut ?” Kata Ocha meneruskan.
“Iya, itu arwah yang punya tanah. Saya belum menguburkannya. Karena keluarga arwah tersebut pun tidak datang.” Ucap Kakek tua tersebut.
“Kek, lebih baik dikubur saja. Ada atau pun tidak ada keluarga arawah tersebut pun tak menjadi masalahkan ?” Pendapat Dinda.
“Kalo saya sudah mendapat izin seperti ini, saya mau menguburkannya !” Kata kakek tersebut.
“Ya sudah. Besok tolong dikuburkan ya Pak ! kasihan arwahnya.” Kata Dinda.
“Terima kasih ya, Pak !” Ucap mereka bertiga.
“Sama-sama neng !” Balas Kakek tersebut.
Besok paginya pun, mayat arwah tersebut pun sudah dikuburkan. Nina, Dinda, dan Ocha pun merasa lega.
“Moga gak ada kejadian kayak gini lagi ya !”Kata Dinda. Nina dan Ocha pun mengangguk setuju.
By : Yolandd
Yang memberi Ide : Canson Freddy Simamora
Txs om :))
Selengkapnya...
| at 05.34
Chia seorang pelajar SMP, kelas 8 lebih tepatnya. Chia yang baik dan terkenal dengan kepintarannya, tidak pernah menyombongkan dirinya sehingga banyak teman yang ingin menjadi sahabat terbaiknya. Chia juga pendengar yang baik dalam setiap curhatan teman-temannya dan pencari solusi yang terbaik.untuk mereka.
“Chia !” sapa Zeva.
“Kenapa Zev ?” jawab Chia.
“Gak apa-apa kok. Eh, nanti jadikan kerja kelompoknya ?” tanya Zeva.
“Jelas jadi dong.” Kata Chia sambil meletakkan tasnya.
“Oke deh.” Jawab Zeva sambil tersenyum, “ tempat Korin aja ya !”
“Iya. Ngomong-ngomong, Korin mana ?” tanya Chia sambil melongok kiri dan kanan.
“Tau Korin dong. Datang belakangan terus !” kata Zeva.
Chia dan Zeva pun asyik mengobrol, sehingga tak menyadari Korin datang.
“Heh, asyik ngobrol aja !” kata Korin mengejutkan.
“hehehehe, Korin” kata Zeva.
“Telat mulu nih.” Ucap Chia.
“Maklum, rumah jauh, yang antar pun lamanya minta ampun.” Jelas Korin.
“Yang lama kamu atau yang ngantar ?” Kata Chia ngledek.
“Ah, Chia !” Korin ngambek.
“Becanda kok.” jelas Chia.
Guru pun datang……..
6 jam berlalu….. akhirnya, waktunya pulang pun tiba….
“Pulang ! nanti di rumahku jam 3 ya…” kata Korin sambil keluar dari kelas.
“Oke bos !” kata Chia dan Zeva kompak.
Waktu telah menunjukan jam 3. Tapi, Chia tak kunjung datang. Tak biasanya dia seperti ini. Hingga jam 4, Chia tak menampakkan batang hidungnya. Kemana dia ? kenapa tak datang-datang ?
Zeva berusaha menelepon ke HPnya Chia, tapi usaha itu sia-sia saja. Sedangkan Korin menelepon ke HP Mamanya Chia, dan diangkat !
“Halo ?” sahut Mama Chia diseberang telepon.
“Halo tante. Ini Korin, temannya Chia. Bisa bicara dengan Chianya tante ? soalnya tadi Korin telpon ke HPnya Chia, gak masuk tante.” jelas Korin.
“Oh, Korin. Gini sayang, Chianya masuk rumah sakit.” kata Mama Chia.
“Loh tante ? tadi Chia baik-baik aja kok disekolah ?” kata Korin bingung.
“Iya, tadi Chia ngeluh sakit di dadanya dan sesak nafasnya. Ya, tante panik dong, langsung kerumah sakit aja. Emangnya kenapa ?” tanya Mama Chia.
“Janjinya mau kerja kelompok tante. Tapi, kalo Chianya sakit, ya udah.” Kata Korin, “ ngomong-ngomong tante, rumah sakitnya dimana ya ? mungkin Korin dengan Zeva bisa jenguk Chia.”
“Di RS. M. Djoen. Ruang Rongsen.” jelas Mama Chia.
“Oh, mungkin besok tante Korin jenguknya, soalnya dirumah lagi gak ada yang ngantar tante. Salam aja ya buat Chia, semoga cepat sembuh.” kata Korin.
“Oh, iya.” kata Mama Chia
“Makasih tante” kata Korin.
“Iya” ucap Mama Chia.
Tut… Tut…. Tut….. suara sudah diputuskan.
Esok harinya disekolah…
“Anak-anak, salah satu teman kita akan pindah. Dan dia ingin berpamitan dengan kita semua.” ucap Ibu guru, “Chia..”
Zeva dan Korin terkejut mendengar kata ‘CHIA’. Chia ? mau pindah ? gak mungkin ! Chia masuk dengan mulut ditutupi masker. Zeva dan Korin semakin bingung !
“Ibu, mm, bisa keluar sebentar ? Chia mau ngomong privat sama teman-teman. Bolehkan bu ?” pinta Chia. Ibu guru pun mengangguk dan keluar sambil menutup pintu.
“Pagi teman-teman. Chia mau pamit. Chia mau pindah ke Jakarta.” jelas Chia.
“Kenapa Chia ?” kata teman-teman
“Chia punya alasan teman. Chia punya masalah dengan kesehatan Chia, dan disini nggak sanggup nanggani Chia. Jadi, Chia pindah ke Jakarta. Chia minta maaf kalo Chia punya kesalahan sama kalian. Chia sebenarnya gak mau pergi, tapi apa yang bisa Chia perbuat ? Chia sayang sama kalian semua.” jelas Chia panjang lebar sambil berlinang air mata.
“Chia sakit apa ? Kami juga sayang sama Chia !” kata mereka kompak.
Chia membuka maskernya dan batuk dengan menutupnya dengan sapu tangan, dan menunjukkan bekas batuknya. Semuanya terkejut ! Chia menutup mulutnya kembali dengan masker.
“Teman, Chia sakit TBC.” kata Chia sambil terisak-isak.
“Chia !” kata Zeva berdiri dari bangkunya dan beranjak mendekati Chia.
“Jangan Zev, jangan dekat-dekat ! Chia gak mau ada yang tertular ! Chia gak mau !” kata Chia menangis.
“Chia, semoga cepat sembuh ya. Kami sayang Chia.” kata Korin. Chia mengangguk dan keluar meniggalkan kelas sambil melambaikan tangan, tanda perpisahan.
7 minggu berlalu, tak ada kabar dari Chia. Hingga suatu hari, datang kabar yang sangat mengejutkan seluruh teman-teman sekelas Chia. Penyakit Chia semakin parah, dan akhirnya Chia meninggal dunia.
Rasa sedih tak terbendung lagi…. Sahabat sejati yang terbaik hilang…. Sedih rasanya….. tapi, kami berdoa, Chia diterima disurga !
BY : YOLANDD :)
Selengkapnya...
| at 05.18
Generasi Pertama
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna (general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania . Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dn John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.
Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dn silinder magnetik untuk penyimpanan data.
-Yolandd ;))
Selengkapnya...
| at 05.14
aku tau..
dia gak suka aku..
aku tau..
dia bkn merhatiin aku..
aku tau..
rasanya bkn untuk diriku..
dan semua bkn untukku..
biarkan rasa ini aku pendam sendirian..
tanpa seorangpun yang tau..
aku gak mau sakit seperti dulu..
hanya karena seseorang yg aku sukai tag menyukaiku..
aku gak mau rasa ini aku pendam lama2..
karena rasanya pasti busuk dan sakit !
aku tau..
Tuhan gak mengijinkan aku dgnnya..
aku tau..
Tuhan gak mau hatiku tersakiti untuk kesekian kalinya..
aku tau..
Tuhan akan mencari yang paling terbaik untukku..
dan aku tau itu bkn dia!
aku ingin menghilangkan rasa ini untuk selamanya..
menjadikannya masa lalu untuk dilupakan..
dan aku ingin..
KAMU HILANG DARI FIKIRANKU..
karena aku selalu sakit oleh cinta..
by : Yolandd
note : sok puitis deh dgn cinta.. pdhl -__-" hahahah =DD
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA PUISI YANG TAK JLS JLN CRTANY INI.. =P
Selengkapnya...
| at 05.10
@Kelas 9B :: saat istirahat pertama tiba…..
“Ros , gak ke kantin ??” Tanya Merda.
“Gak dulu deh.” Jawab Rosita sambil membaca buku.
“Kenapa ??” Tanya Wiwin.
“Lagi gak pengen aja. Kalian aja deh.” Jawab Rosita.
“Yakin ni ?” Tanya Wiwin meyakinkan.
“Iya benar !” Rosita meyakini.
“Oh, okelah. Kami ke kantin dulu. Jangan rindu ya..” Canda Merda.
“Wah wah, PDnya tingkat dewa.. ckckckck.” Ucap Rosita sambil geleng-geleng kepala.
“Baru tau ya ? hhe.. pergi dulu ya..” kata Merda dan berlalu bersama Wiwin.
@Kantin ::
“Kenapa ya Rosita ?? gak semangatan hari ini..” Kata Wiwin memulai pembicaraan.
“Aku juga gak tau, Win. Kalo sakit pun, pasti dia beritahu sama kitakan ??” Jawab Merda.
“Iya juga ya…” Ucap Wiwin.
Tiba-tiba…..
“Duar !!!!!!” Kejut Tin-tin.
“Hahaha, gak ngaruh untuk kali ini !” kata Merda sambil tertawa kecil.
“Hohoho ! masih ada hari lain kawan..” ucap Tin-tin santai.
“Eh, kurang 1 nihh, tumben-tumbennya..” kata Bonita.
“Iya, mana Rosita ??” Tanya Yoland penasaran.
“Ada dikelas.. gak mau ikut dia.” Jawab Wiwin sambil menunjuk ke kelasnya.
“Oo… sakit ??” Tanya Tin-tin.
“Tau tuh, kalo sakit.. pasti dia kasih tau kita donk.” Jawab Merda.
“Iya juga ya..” ucap Tin-tin.
“Mendingan kita kesana aja.” Usul Bonita.
“Oh, ya udah ayo…” jawab Wiwin.
@kelas ::
“Uii, Ros !” sapa Bonita.
“Uii !” sapa balik Rosita.
“Sibuk ni ?? sampai-sampai gak ke kantin ?” ucap Yoland.
“Ah, gak land. Cuma malas aja keluar.” Jawab Rosita.
“E.. e.. kenapa ??” Tanya Tin-tin dan duduk disebelah Rosita.
“Mau tauuu ???????? coba tebak !”
“Sakit ??” tebak Wiwin.
“Bukan itu, coba tebak lagi deh..” tantang Rosita, “gampang kok.”
“Hmm, ada masalah ??” coba Merda.
“Bukan ! nyerah ni ??” Tanya Rosita.
Merda, Wiwin, Bonita, Tin-tin dan Yoland mengangguk serempak..
“Ni !” kata Rosita sambil mengangkat sebuah buku sambil tertawa kecil, “Hey, hey ! aku mau baca buku ini kali.. Simplekan ??
“Ya Tuhan ! Cuma itu doank ??” kata Yoland, Rosita mengangguk.
“Terus, kenapa musti di sekolah ?? kenapa gak di rumah coba ??” kata Wiwin.
“Ini buku dari perpustakaan. Dan harus dikembalikan hari ini juga. Aku gak sempat baca di rumah. Soalnya sibuk terus. Padahal ni buku bagus..” terang Rosita panjang lebar sambil meneruskan membaca.
“Ny. Panggrahito ^hhe^” kata Tin-tin.
“Wah, wah, aku emang cocok ya sama Obiet..” Ucap Rosita.
“Aku mah Alvin aja deh. Go Alvin Go Alvinoszta !” kata Merda bersemangat.
“Gak nanya..” kata Bonita.
“Bilang aja kali buu..” Kata Merda.
@Depan kelas 9B :: Teng.. Teng.. Teng.. Lonceng berbunyi, saatnya masuk ke kelas masing-masing..
“Nak belajar yang benar ya.. Uhuk Uhuk..” Kata Merda sambil meniru seorang Nenek.
“Ya, Nek. Kami pamit dulu ya.. Mohon doa restunya” kata Yoland sambil menyalam tangan Merda, Rosita, dan Wiwin.. diikuti Bonita dan Tin-tin..
“Hati-hati ya.. Liat-liat ada batu atau gak, nanti kesandung.. dan jangan lupa liat-liad ada air atau gak, nanti dibawa pulang.. air di rumah udah abis.” Kata Merda.
“Ok, Oma Alvin..” kata Tin-tin.
“Hoi ! udah becandanya ! liat tu, udah ada Bu Anissa !” kejut Bonita sambil berlari menuju kelas 9F.
“Woi ! tunggu…….. !” kata Yoland dan Tin-tin serempak sambil berlari.
“Hemm !” suara Pak Sap terdengar.
“Eh, Bapak…” kata Wiwin sambil masuk kelas 9B dengan agak ketakutan.
“Bapak… hehehe” kata Merda dan Rosita mengikuti Wiwin dari belakang.
@Kelas 9F :: Istirahat kedua tiba….
“Ketempat Tibo CS yuk !” ajak Tin-tin.
“Tunggu !” kata Yoland sambil buru-buru membereskan alat tulisnya.
“Ayo Land, cepatan..” kata Bonita.
“Iya, ni udah selesai.. yuk” kata Yoland berjalan keluar kelas.
@Depan kelas 9F ::
“Heii para Inong !” Tegur Rosita.
“Inong Rosita..” Sapa Tin-tin, Bonita, dan Yoland.
“Lama-lama aku sendiri ni yang dipanggil inong ^T.T^” kata Rosita.
“Hehe”
“Baru tadi mau cari kalian Tibo CS..” Kata Tin-tin.
“Kami akan dating kepada orang yang merindukan kami ^;D^” Ucap Merda.
“Huh ! untung kami tadi gak kena marah Pak Sap..” kata Wiwin.
“Untunglah..” kata Bonita.
“Hei, ikut aku kembalikan buku ini yuk..” ajak Rosita.
“Udah selesai nong ?” kata Tin-tin.
“Nong-inong lagi. Ros gitu kek ???” kata Rosita ngambek.
“Iya-iya !” kata Tin-tin.
“Aku udah selesai bacanya.” Kata Rosita.
“Wah, cepat kali Ros bacanya. Ngebut ya ? kecepatan berapa tuh ?” tanya Yoland.
“1 second/kalimat” jawab Rosita.
“Ckckckck” Yoland berdecak.
“Ayo, kita kembalikan bukunya. Nanti lonceng bunyi lagi loh.. telat lagi nanti kita.” Kata Wiwin mengingatkan.
“Oh iya ! ayoo…..” kata Merda dan berjalan lebih dulu dan diikuti Rosita, Wiwin, Bonita, Yoland, dan Tin-tin.
@Perpustakaan ::
“ Misi bu..” Kata kami kompak.
“Eh, masuk ayo..” silah Bu Niken.
“Saya mau mengembalikan buku ini bu.. tanggal 18 kemarin saya pinjam.” Kata Rosita sopan.
“Oh, sini.. Biar Ibu data..” kata Bu Niken sambil mengambil buku yang dipinjam Rosita dan mendatanya, “Ini, tolong dikembalikan ketempatnya ya. Terimakasih.”
“Sama-sama bu..” kata Rosita sambil menuju tempat rak buku.
“Udah ?” Tanya Merda.
“Udah, udah.. mau kemana lagi ?” Tanya Rosita.
“Hmm, mendingan ke depan kelas 9F aja ! Gimana ??” Usul Wiwin.
“Oo.. boleh juga. Ayo !” kata Yoland mulai berjalan menuju kelas 9F.
@Depan kelas 9F ::
“Sampai juga akhirnya..” kata Tin-tin.
“Hey, nanti sore ke Sake yuk ??” ajak Merda.
“Hmm, boleh-boleh.” Kata Wiwin setuju.
“Boleh tu Mer usulmu.. tapi, kita ngumpul dimana dulu ni ?? jadi barengan..” kata Yoland.
“Rumah Tin-tin aja !” Kata Bonita mengusulkan.
“Hmm, ok.ok … jam berapa ??” Tanya Tin-tin.
“Jam 3an gitulah.” Jawab Merda.
“Sip..” kata Rosita.
“Aku bonceng Yoland. Bonita bonceng Rosita. Wiwin bonceng Merda.. gimana ??” Ucap Tin-tin.
“Yup ! ide bagus. Jam 3 di rumah Tin-tin.” Kata Merda.
“Yuk balik ke kelas. Ntar lagi lonceng !” ajak Rosita.
“Kami balik dulu ya…. Da-da” kata Wiwin.
“Iya.. jangan lupa ya ! bye-bye !” kata Tin-tin, Bonita, dan Yoland.
“Gak bakalan Cuy !” kata Merda.
Lonceng tanda masuk kelas pun berbunyi kembali.. semua siswa-siswi masuk ke kelas masing-masing untuk meneruskan pelajaran. 1 jam pun berlalu…. Lonceng pun berbunyi kembali dan kali ini bukan lonceng untuk istirahat, tapi lonceng pulang……….
Setiap siswa-siswi sudah mengemas semua peralatan belajar mereka dan bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing…..
@Depan gerbang sekolah ::
“Hey jangan lupa tu ! jam 3.. hahaha” kata Tin-tin.
“Gak lupa Mbah ! hihihihi” kata Rosita.
“Jiahh, mbah ??” kata Tin-tin.
“Cocok tu kayak Mbah Surip..” kata Rosita.
“Huhuhuhu” Ucap Tin-tin dan berlalu.
“Da-da !” kata Merda..
“Da-da juga deh” kata Tin-tin melambai.
“Bye-bye…..” kata Yoland, Rosita, Wiwin, dan Bonita.
“Nunggu lagi.. ! bosen..” kata Yoland.
“Iya nih…. Hikss ^:’(^” kata Rosita.
“Pinjam HP dunk. Mau SMS.. hehe” kata Yoland kepada Wiwin yang sedang SMS.
“Tunggu bentar ya..” kata Wiwin sambil mengetik.
“Aku juga ya Win..” kata Rosita.
“Aku juga…” kata Bonita.
“Iya, sabar. Nih Land.” Kata Wiwin meminjamkan HPnya kepada Yoland.
“Makasih ya Win.” Kata Yoland.
“Weleh. Cepat banget” kata Wiwin sambil meminjamkan HPnya lagi kepada Rosita, “ nanti kasih Bonita lagi ya Ros..”
“Ok.” Kata Rosita.
“Cepat donk. Cuma blg ‘Ma, jpt. Yoland’” kata Yoland santai.
“Oo, pantas aja cepat.” Ucap Wiwin.
“Makasih ya Win. HPmu menyelamatkan duniaku ^^v” kata Rosita berterimakasih.
“Iya Ros.. lebai amat ya ?? HPmu menyelamatkan duniaku ??” kata Wiwin.
“Hahahah, kan becanda bu.. tapi, itu rada serius..” Ucap Rosita.
“Thanks Win atas HPmu..” kata Bonita sambil memberikannya lagi kepada Wiwin.
“Sip… “ kata Wiwin.
“Wew ! aku dijemput ! da-da !” kata Bonita berlari.
“Da-da Bon !” Ucap kami b’3.
“Wis, Bonita terakhir SMS, dia duluan yang dijemput.” Kata Wiwin.
“Jelaslah Win.. Rumahnya dekat gitu. Wajarkanlah” Jelas Yoland.
“Hahah ! aku dijemput… Good bye !” kata Rosita berlalu.
“Bye…” kata kami b’2
“Nasib ! aku dijemput pasti paling buntut mulu !” omel Yoland.
“Aih, siapa tau aja aku yang terakhir ??” kata Wiwin.
“Gak yakin bu..” Ucap Yoland.
Selang 5 menit…..
“Hehe.. duluan ya…” kata Wiwin.
“Daaaaa…. Liatkan…. Aku pasti terakhiran mulu deh…” kata Yoland.
3 menit berlalu… Yoland pun dijemput.
Jam 14:30…. ::
@Tin-tin house ::
“Tin-tin !” panggil Yoland.
“Uii Land.. masuk-masuk !” Sahut Tin-tin dari dalam rumahnya.
“Mana yang lain ?” Tanya Yoland sambil duduk.
“Belum datang.” Kata Tin-tin sambil bemain internet.
“Awal terus ya aku ??” Ucap Yoland.
“Iya, lu mah awal mulu…” kata Tin-tin.
“Hufft !!” hela Yoland.
10 menit kemudian Bonita dan Rosita pun datang bersamaan.
“Kok sama kalian ber-2 ?” Tanya Tin-tin heran.
“Aku kerumah Bonita dulu Tin. Sambil mau antar barang.” Kata Rosita.
“Tinggal Wiwin sama Merda ya ?” Tebak Bonita.
“Betullllll…..” kata Yoland.
“Ah, lama juga mereka nih 17 menit lagi nih..” kata Bonita sambil melihat jam tangannya.
“Bentar lagi kali mereka tu Bon.” Kata Tin-tin.
“Iya..” kata Bonita.
5 menit kemudian..
“Permisi !!” Kata Merda.
“Gak boleh masuk !” kata Tin-tin berpura-pura.
“Ya udah !” kata Merda.
“Gak ba…. Kalian sih datangnya lama banget !” kata Tin-tin.
“Weleh, belum jam 3 pas kali say..” kata Wiwin.
“Ya, udah dari pada berantem.. mending langsung ke Sake aja.” Usul Rosita.
“Ayoooooo !!” kata kami semangat.
@Sake :: Sehabis mencari lesehan dan memesan minuman..
“Kita udah lama temanan.. mendingan kita buat kayak genk.. mungkin asyik tuh !” jelas Merda.
“Betul.. betul.. betul…” setuju Bonita.
“Asyik banget tuh !” kata Rosita.
“Namanya apaan coba ??” kata Wiwin.
“ICL !” usul Tin-tin.
“Apaan tuh ICL ??” Tanya Wiwin.
“Idola Cilik Lovers !” kata Tin-tin.
“Ahh, anak-anak banget tuh. Teen dikit kek ???” Ucap Merda.
“Land ! diam aja lu.. punya ide gak ??” sahut Bonita.
“Hehe.. aku lagi SMSan… ide apaan ya ??” Tanya Yoland ^bego mode:on^.
“Aih ! kemana aja tuh telinga ??” kesal Rosita.
“Iya nih.. kemaren telingaku pergi ke Ancol sama papanya..” lawak Yoland.
“Huhuhu.. pantesss…” kata Tin-tin ^T.T^.
“Ide apaan ?? gak dijawab dari tadi !” kata Yoland.
“Ide nama genk kita !” kata Wiwin.
“Genk ??” Yoland memastikan.
“Iya, Genk…. Asyik tuh.. jadi kita kelihatan kompak gitu..” kata Wiwin.
“Hmm, otakku lagi bolong ni.. gak bias mikir.. hehe” kata Yoland sambil meneruskan SMSnya.
“Apaan yang bagus.. Oke… Sip.. Good.. gituu ??” Tanya Merda.
“OKE ??” tanya Tin-tin.
“Oke ?? gila lu ! RioKeke maksudnya ?????” kata Yoland.
“Iya.. heheh” kata Tin-tin.
“Halah ^T.T^” kata Yoland.
“Pusing !! apa namanya ya ??” kata Merda.
“Minumannya dek !” kata seorang pelayan.
“Oh, makasih bang..” kata Rosita.
“Sama-sama..” kata pelayan.
“Minum dulu yuk.. siapa tau dapat ide cemerlang” kata Bonita.
Semuanya meminum minuman mereka masing-masing.. kecuali Yoland yang asyik aja SMSan…
“Land ! minum gihh.. Sini HPnya aku sita” kata Tin-tin ^kayak guru ?^
“Ah, lebih-lebih guru lu Tin..” kata Yoland.
“Penerus generasi Mama dan Papa gitu Land….” Kata Merda.
“Wah.. kacau,” kata Bonita.
“Apanya kacau ?” Tanya Rosita.
“Gak dapat ide mulu..” kata Bonita sambil mengacak-acakan rambutnya.
“Aku juga nih Bon !” kata Wiwin.
Tiba-tiba….
“Cacat ni orang !!!!” kata Yoland marah-marah sambil melihat HPnya.
Semuanya terdiam dan saling berpandangan..
“Nah ! itu dia !” kata Merda, Wiwin, Rosita, Tin-tin dan Bonita kompak.
“Apanya yang ‘itu dia’ ??” Tanya Yoland bingung.
“Cacat !!” kata Merda, Wiwin, Rosita, Tin-tin dan Bonita lagi.
“Hikss ^:’(^ baru aku sadari kalo aku ini cacat !” kata Yoland.
“Bukan itu Land !” kata Merda.
“Bukan gimana ?? tadi katanya cacat ! pasti aku ya ?” rasa Yoland.
“GR lu mah !” kata Merda.
“GR ?? gigiku masih bagus kali…” kata Yoland.
“GR ?? maksud lu Gigi Rongak ??” Tanya Rosita penasaran.
“Iya. Hehe” kata Yoland.
“Aih !!” kata Rosita.
“Gini Land.. kita dah tau nama genk kita !” kata Wiwin mencoba menjelaskan.
“Apaan namanya ?” tanya Yoland.
“Cacat !” kata Wiwin.
“Cacat ?? biasa gini tulisannya ??” kata Yoland yang mengambil buku dan pennya dan menuliskan 1 kata.
“Iya ya ?? biasa aja gitu ?” Tanya Bonita kepada yang lain.
“Edit aja !” kata Merda sambil mengambil pen dan buku.. “Cacadz !”
“Hmm, ok juga tuh Mer !” kata Rosita.
“Kalo disingkat jadi D’Cacadz ??” kata Tin-tin.
“Iyup ! betul banget !” kata Merda.
“Ok ! nama Genk kita D’Cacadz !” kata Wiwin.
“Cihuy !!!” kata yang lain.
D’Cacadz pun berdiri………………. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kami Sang Sahabat yang selalu ada untuk anggota D’Cacadz !!!!!!
Selengkapnya...
| at 05.02
| at 03.58
Hari ini ada pelajaran matematika..
Seperti biasa aku duduk dibangku ke2 dengan rapi dan menghadap papan tulis putih itu dengan muka serius.
Tapi, sama sekali gak masuk keotak ini.
Huahhh !! menyebalkan ! serius atau gak serius pun tetap aja gak masuk keotak, beda banget kayak waktu smp dulu.
Membiasakan buat enjoy disetiap pelajaran, sepertinya bukan obat manjur untuk otakku. Yah, tapi ada satu obat yang bisa dibilang "PALING MANJUR" untuk otakku !
Menghilangkan si bocah paling curang satu itu ! *jahat*
| at 00.18
Bisa dibilang 'GAPTEK' karena baru buat tahun ini *-_-*
Percobaan Pertama :
Waktu liat blog punya k" kls, gak tau knpa mendadak "KEPENGEN" kayak org ngidam pokoknya harus ada..
terus, cari informasi dimana buat blog..
dapat deh blogspot.com
udh isi data-data yang harus diisi,
sampailah disaat harus masukkan nomor hape buat konfirmasi..
sangking gak sabaran karena kepengen punya blog sendiri *maksa*
akhirnya aku pencet terus sampe2 gak ada kiriman nomor verifikasi k hape *ckckck*
dan sama sekali gak tau klo lama pengirimannya -_-
jadi percobaan pertama *GATOT (Gagal Total)* -___-"
Percobaan Kedua :
pas malam sabtu waktu main twitter..
Kedua kalinya liat blog punya followers d twitter..
blognya bagus bgttttt :** *kissed
pengen baca lagi jadinya :3
yahh.. waktu malam itu gak kepikiran buat blog *LAGI*
tapi waktu pulang sekolah sabtu..
terlintas untuk mencoba *LAGI* membuat blog..
tangan udah menari super lincah diatas keyboard warna putih yang mulai kusam..
dann....
sampailah ditempat yang menyebalkan..
aku isi kembali nopeku..
dan berkat *FACEBOOK* aku bisa dapat nomor verifikasi =D
mengapaa ??
karena aku jadi lupa aku lagi buat blog dan untuk tidak menekan *berkali-kali* d salah satu tombol..
soalnya mainnya selingan =D
dan akhirnya hapeku yang lagi rusak itu bergetar..
aku kira sms dari sobat, rupanya..
nomor verifikasi !!
dan baru sadar kalo aku lagi buat blog dan langsung berpindah k blogspot.com..
langsung aja isi nomor verifikasi..
horee !! bisaaa ! aku udh punya blog..
haha =D cupuu yaaa *.~
Txs :)
Yolandd ♥
Selengkapnya...
ƪ(ˇ▼ˇ)¬ *smooccchhh