Kata Terakhir :(
Chia seorang pelajar SMP, kelas 8 lebih tepatnya. Chia yang baik dan terkenal dengan kepintarannya, tidak pernah menyombongkan dirinya sehingga banyak teman yang ingin menjadi sahabat terbaiknya. Chia juga pendengar yang baik dalam setiap curhatan teman-temannya dan pencari solusi yang terbaik.untuk mereka.
“Chia !” sapa Zeva.
“Kenapa Zev ?” jawab Chia.
“Gak apa-apa kok. Eh, nanti jadikan kerja kelompoknya ?” tanya Zeva.
“Jelas jadi dong.” Kata Chia sambil meletakkan tasnya.
“Oke deh.” Jawab Zeva sambil tersenyum, “ tempat Korin aja ya !”
“Iya. Ngomong-ngomong, Korin mana ?” tanya Chia sambil melongok kiri dan kanan.
“Tau Korin dong. Datang belakangan terus !” kata Zeva.
Chia dan Zeva pun asyik mengobrol, sehingga tak menyadari Korin datang.
“Heh, asyik ngobrol aja !” kata Korin mengejutkan.
“hehehehe, Korin” kata Zeva.
“Telat mulu nih.” Ucap Chia.
“Maklum, rumah jauh, yang antar pun lamanya minta ampun.” Jelas Korin.
“Yang lama kamu atau yang ngantar ?” Kata Chia ngledek.
“Ah, Chia !” Korin ngambek.
“Becanda kok.” jelas Chia.
Guru pun datang……..
6 jam berlalu….. akhirnya, waktunya pulang pun tiba….
“Pulang ! nanti di rumahku jam 3 ya…” kata Korin sambil keluar dari kelas.
“Oke bos !” kata Chia dan Zeva kompak.
Waktu telah menunjukan jam 3. Tapi, Chia tak kunjung datang. Tak biasanya dia seperti ini. Hingga jam 4, Chia tak menampakkan batang hidungnya. Kemana dia ? kenapa tak datang-datang ?
Zeva berusaha menelepon ke HPnya Chia, tapi usaha itu sia-sia saja. Sedangkan Korin menelepon ke HP Mamanya Chia, dan diangkat !
“Halo ?” sahut Mama Chia diseberang telepon.
“Halo tante. Ini Korin, temannya Chia. Bisa bicara dengan Chianya tante ? soalnya tadi Korin telpon ke HPnya Chia, gak masuk tante.” jelas Korin.
“Oh, Korin. Gini sayang, Chianya masuk rumah sakit.” kata Mama Chia.
“Loh tante ? tadi Chia baik-baik aja kok disekolah ?” kata Korin bingung.
“Iya, tadi Chia ngeluh sakit di dadanya dan sesak nafasnya. Ya, tante panik dong, langsung kerumah sakit aja. Emangnya kenapa ?” tanya Mama Chia.
“Janjinya mau kerja kelompok tante. Tapi, kalo Chianya sakit, ya udah.” Kata Korin, “ ngomong-ngomong tante, rumah sakitnya dimana ya ? mungkin Korin dengan Zeva bisa jenguk Chia.”
“Di RS. M. Djoen. Ruang Rongsen.” jelas Mama Chia.
“Oh, mungkin besok tante Korin jenguknya, soalnya dirumah lagi gak ada yang ngantar tante. Salam aja ya buat Chia, semoga cepat sembuh.” kata Korin.
“Oh, iya.” kata Mama Chia
“Makasih tante” kata Korin.
“Iya” ucap Mama Chia.
Tut… Tut…. Tut….. suara sudah diputuskan.
Esok harinya disekolah…
“Anak-anak, salah satu teman kita akan pindah. Dan dia ingin berpamitan dengan kita semua.” ucap Ibu guru, “Chia..”
Zeva dan Korin terkejut mendengar kata ‘CHIA’. Chia ? mau pindah ? gak mungkin ! Chia masuk dengan mulut ditutupi masker. Zeva dan Korin semakin bingung !
“Ibu, mm, bisa keluar sebentar ? Chia mau ngomong privat sama teman-teman. Bolehkan bu ?” pinta Chia. Ibu guru pun mengangguk dan keluar sambil menutup pintu.
“Pagi teman-teman. Chia mau pamit. Chia mau pindah ke Jakarta.” jelas Chia.
“Kenapa Chia ?” kata teman-teman
“Chia punya alasan teman. Chia punya masalah dengan kesehatan Chia, dan disini nggak sanggup nanggani Chia. Jadi, Chia pindah ke Jakarta. Chia minta maaf kalo Chia punya kesalahan sama kalian. Chia sebenarnya gak mau pergi, tapi apa yang bisa Chia perbuat ? Chia sayang sama kalian semua.” jelas Chia panjang lebar sambil berlinang air mata.
“Chia sakit apa ? Kami juga sayang sama Chia !” kata mereka kompak.
Chia membuka maskernya dan batuk dengan menutupnya dengan sapu tangan, dan menunjukkan bekas batuknya. Semuanya terkejut ! Chia menutup mulutnya kembali dengan masker.
“Teman, Chia sakit TBC.” kata Chia sambil terisak-isak.
“Chia !” kata Zeva berdiri dari bangkunya dan beranjak mendekati Chia.
“Jangan Zev, jangan dekat-dekat ! Chia gak mau ada yang tertular ! Chia gak mau !” kata Chia menangis.
“Chia, semoga cepat sembuh ya. Kami sayang Chia.” kata Korin. Chia mengangguk dan keluar meniggalkan kelas sambil melambaikan tangan, tanda perpisahan.
7 minggu berlalu, tak ada kabar dari Chia. Hingga suatu hari, datang kabar yang sangat mengejutkan seluruh teman-teman sekelas Chia. Penyakit Chia semakin parah, dan akhirnya Chia meninggal dunia.
Rasa sedih tak terbendung lagi…. Sahabat sejati yang terbaik hilang…. Sedih rasanya….. tapi, kami berdoa, Chia diterima disurga !
BY : YOLANDD :)
0 comments:
Posting Komentar